Kisah Sejarah Idul Adha Dan Kesabaran Nabi Ismail


Assalamualaikum,
    alhamdulilah besok tanggal 31 juli 2020 kita akan melaksanakan sholat idul adha saya cakhan mengucapkan selamat idul adha bagi yang merayakan dan Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan informasi tentang sejarah l idul adha kepada kalian secara lengkap.

dan banyak orang yang bertanya, mengapa idul adha sering disebut idul qurban dan idul haji?

insyallah pada kesempatan kali ini saya akan menjawabnya.

idul adha dilaksanakan pada tanggal 10 dzulhijjah dan idul adha sendiri ada yang menyebutnya dengan hari raya haji dan hari raya qurban.

mengapa ada yang menyebutnya hari raya Haji?

karena pada saat itu umat islam sedang menunaikan ibadah haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah tanggal 9 dzulhijah dan pada tanggal 9 dzulhijah kita juga disunahkan untuk puasa  arafah. 
mereka semua memakai pakaian ihram, yaitu pakaian yang serba putih dan tidak berjahit. 

Lalu mengapa ada yang mengatakan Idul  Qurban?

Karena sebagian umat muslim ada yang belum mampu untuk menunaikan ibadah haji. maka Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
 
Yaitu dengan dengan berkurban. berkurban adalah menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kepada Allah swt serta mendekatkan diri kepada-Nya.

idul adha

Kisah Sejarah idul adha Dan Kesabaran Nabi Ismail as

Dari pernikahannya dengan Hajar, Nabi Ibrahim dikaruniai seorang putra yang kemudian diberi nama Ismail. Ismail  sangat disayangi ayahnya.


Namun, pada suatu saat,  pada malam 8 Zulhijah Nabi Ibrahim bermimpi didatangi seseorang yang membawa pesan dari Tuhan, yang berisi perintah untuk menyembelih anaknya.


Nabi Ibrahim pun kaget dan muncul keraguan padanya, apakah perintah itu memang dari Tuhan atau tidak. Pada 8 Zulhijah itu, Nabi Ibrahim merenung mengenai benar atau tidaknya perintah tersebut.


Di kemudian hari, kejadian mimpi ini diperingati umat Islam dengan mengerjakan puasa sunah hari tarwiyah (hari merenung).Malam berikutnya, Nabi Ibrahim kembali mendapat mimpi yang sama.


Pada mimpi yang kedua ini, Nabi Ibrahim semakin yakin bahwa perintah tersebut memang berasal dari Allah SWT.


 Oleh karena itu pada tanggal 9 Zulhijah, umat Islam memperingatinya dengan puasa hari arafah (hari pengetahuan), yakni hari ketika Nabi Ibrahim mengetahui pesan yang berisi perintah menyembelih anak.


Lalu pada tanggal 10 Zulhijah, Nabi Ibrahim membawa Ismail untuk dikurbankan. Ismail pun bersedia dikurbankan, karena meyakini bahwa perintah itu datangnya dari Allah SWT.


Selama di perjalanan, Nabi Ibrahim dan Hajar dikisahkan diganggu setan, yang ingin menggagalkan rencana tersebut. Mereka kemudian melempari setan yang menggoda dengan batu.


Pada saat hari penyembelihan telah tiba. namun, ternyata parang yang sudah di tajamkan tersebut menjadi tumpul saat ditempelkan ke  Ismail.


Nabi Ismail as berkata “Wahai ayahku! Rupa-rupanya engkau tidak sampai hati memotong leherku karena melihat wajahku, cobalah telungkupkan aku dan laksanakanlah tugasmu tanpa melihat wajahku”.


Nabi Ibrahim menuruti perkataan putranya tersebut nan hal itu tidaklah berguna. Parang itu tetap tumpul dan tak mampu sedikit pun menyakiti Nabi Ismail As.


Di sinilah terungkap bahwa apa yang diperintahkan Allah SWT. Tersebut adalah ujian untuk Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, sejauh mana cinta dan ketaatan mereka terhadap Allah SWT.


Dan mereka membuktikannya, keduanya lulus dari ujian yang maha berat itu.


Nabi Ibrahim as telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan pengorbanan putranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah.


sedangkan Nabi Ismail as tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam melaksanakan kebaktiannya kepada Allah dan kepada orang tuanya dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan.


Nabi Ibrahim merasa bingung karena gagal melaksana kan tugas yang diembannya, 


pada saat itu turun wahyu Allah dengan firmannya : “dan kami panggil lah dia : Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpimu itu sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 


Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan besar”.


Kemudian sebagai ganti nyawa Nabi Ismail as yang telah di selamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim as menyembelih seekor kambing yang telah tersedia disampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher putranya tadi itu.


Dan inilah asal permulaan sunnah berQurban yang dilakukan oleh umat islam pada setiap hari raya Idhul Adha di seluruh dunia.


Dari cerita di atas semoga kita bisa meneladani sifat Nabi Ibrahim As. Dan Nabi Ismail As. Yang begitu Sabar taat dan rela berkorban untuk Allah SWT. Tuhan semesta alam.



Belum ada Komentar untuk "Kisah Sejarah Idul Adha Dan Kesabaran Nabi Ismail"

Posting Komentar

Harap Berkomentar Yang Sopan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel